IQRA' (Metode Pembelajaran Al-Qur'an)
Pendidikan Islam - Al-Qur'an & Hadits by admin on 8 Oktober 2014
METODE IQRO’
A.
PENGERTIAN
Metode
iqro’ adalah suatu metode membaca Al-Qur’an yang menekankan langsung pada
latihan membaca. Adapun buku panduan iqro’ terdiri dari 6 jilid di mulai dari
tingkat yang sederhana, tahap demi tahap sampai pada tingkatan yang sempurna.
LINK DOWNLOAD BUKU IQRA' 1, 2, 3, 4, 5 DAN 6
1. DOWNLOAD BUKU IQRA' 1 ( 2.3 MB ) | mediafire | 4shared
2. DOWNLOAD BUKU IQRA' 2 ( 2.3 MB ) | mediafire | 4shared
3. DOWNLOAD BUKU IQRA' 3 ( 2.5 MB ) | mediafire | 4shared
4. DOWNLOAD BUKU IQRA' 4 ( 2.6 MB ) | mediafire | 4shared
5. DOWNLOAD BUKU IQRA' 5 ( 3.0 MB ) | mediafire | 4shared
6. DOWNLOAD BUKU IQRA' 6 ( 3.2 MB ) | mediafire | 4shared
LINK DOWNLOAD BUKU IQRA' 1, 2, 3, 4, 5 DAN 6
1. DOWNLOAD BUKU IQRA' 1 ( 2.3 MB ) | mediafire | 4shared
2. DOWNLOAD BUKU IQRA' 2 ( 2.3 MB ) | mediafire | 4shared
3. DOWNLOAD BUKU IQRA' 3 ( 2.5 MB ) | mediafire | 4shared
4. DOWNLOAD BUKU IQRA' 4 ( 2.6 MB ) | mediafire | 4shared
5. DOWNLOAD BUKU IQRA' 5 ( 3.0 MB ) | mediafire | 4shared
6. DOWNLOAD BUKU IQRA' 6 ( 3.2 MB ) | mediafire | 4shared
Metode
iqro’ ini dalam prakteknya tidak membutuhkan alat yang bermacam-macam, karena
ditekankan pada bacaannya (membaca huruf Al-Qur’an dengan fasih). Bacaan
langsung tanpa dieja. Artinya diperkenalkan nama-nama huruf hijaiyah dengan
cara belajar siswa aktif (CBSA) dan lebih bersifat individual.
Metode
pembelajaran ini pertama kali disusun oleh H. As’ad Humam di Yogyakarta. Buku
metode Iqro’ ini disusun/dicetak dalam enam jilid sekali. Di mana dalam setiap
jilidnya terdapat petunjuk mengajar dengan tujuan untuk meudahkan setiap
peserta didik (santri) yang akan menggunakannya, maupun ustadz/ustadzah yang
akan menerapkan metode tersebut kepada santrinya. Metode iqro; ini termasuk
salah satu metode yang cukup dikenal dikalangan masyarakat, karena metode ini
sudah umum digunakan ditengah-tengah masayarakat Indonesia .
B. PENCETUS/ PENEMU METODE
IQRO’
Metode
Iqro’ ini disusun oleh Ustadz As’ad Human yang berdomisili di Yogyakarta .
Kitab Iqro’ dari ke-enam jilid tersebut di tambah satu jilid lagi yang berisi
tentang doa-doa. Dalam setiap jilid terdapat petunjuk pembelajarannya dengan
maksud memudahkan setiap orang yang belajar maupun yang mengajar Al-Qur’an.
Bagi
kebanyakan umat Islam Indonesia ,
nama K.H. As’ad Humam sudah tidak asing lagi karena karyanya berupa metode
praktis membaca Al-Qur’an serta lembaga pendidikan TKA (Taman Kanak-kanak
Alqur’an) dan TPA (Taman Pendidikan AlQur’an) telah menyebar keseluruh
Indonesia, ke Malaysia dan mancanegara lainnya. Bahkan di Malaysia metode Iqro
ditetapkan sebagai kurikulum wajib di sekolah.
Pria
yang lahir tahun 1933 yang cacat fisik sejak remaja ini ternyata sebagai
penemu Metode Iqro yang menghebohkan banyak kalangan. Banyak para penguji
mencoba mengadakan pengujian terhadap keakuratan metode ini.
Ternyata karena selain sererhana dengan metode iqro sangat mudah mempelajari
Al-Qur’an.
Menurut
Meneg, K.H. As’ad Humam yang hanya lulusan kelas 2 Madrasah Mualimin
Muhammadiyah Yogyakarta (Setinggi SMP) ini juga bisa disebut “Pahlawan”,
yakni pahlawan penjaga kelestarian Al-Qur’an dan pahlawan yang telah
membebaskan jutaan anak Indonesia dari buta Al-Qur’an. Berkat hasil karyanya
ini jutaan anak muslim Indonesia
dengan mudah mempelajari Al-Qur’an.
Sebelum
K.H. As’ad Humam meluncurkan metode Iqro’ memang sudah ada metode membaca
Al-Qur’an yang dimanfaatkan oleh umat islam Indonesia antara lain dalam metode
Juz Amma, methode Al-Banjary, methode Al-Barqy dan banyak methode
lainnya. K.H. As’ad Humam dalam menyusun karyanya ini juga berdasarkan
metode yang saudah ada sebelumnya. Tetapi begitu metode Iqro muncul,
sekitar tahun 1988 langsung mendapat sambutan hangat masyarakat. Sebab metode
yang digunakan juga praktis dan membuat anak kecil bisa cepat menbaca Al-Qur’an
dengan fasih dan tartil, padahal sebelumnya anak-anak seusia TK umumnya belum
bisa membaca Al-Qur’an.
Pada
awal Februari tahun 1996 dalam usia 63 tahun sang penemu metode
ini K.H. As’ad Humam telah dipanggil Allah SWT. Dan menghembuskan
nafas terakhirnya di Bulan Suci Ramadhan hari Jum’at(2/2) sekitar Pukul
11:30 memang, dimana sejak 14 Desember tahun l1995 ia telah sakit
dan pernah diopname di Rumahsakit Muhammadiyah Yogyakarta sekitar 2
bulan. Jenazah KH. As’ad Humam dishalatkan di mesjid Baiturahman
Selokraman Kota Gede Yogya tempat ia mengabdi.
Pada
saat pelepasan menuju tempat peristirahatan terakhir jenazah bapak 6 anak dan
kakek 10 benar-benar dikenang masyarakat luas baik masyarakat Indonesia
maupun mancanegara.
Hal
ini terbukti pada sambutan Menteri Agama
RI yang saat itu Dr. H. Tarmizi
Taher yang dibacakan Kakanwil Daerah Istimewa Yogyakarta Muhda
Hadisaputro SH pada saat upacara pemakaman. Ia menjelaskan dalam
pidatonya bahwa Hasil karya K.H. As’ad Humam benar-benar sudah go internasional.
Lebih lanjut oleh Menag RI dijelaskan Metode Iqro selain sudah diterapkan
di beberapa negara tetangga, semacam Malaysia, Singapura dan Brunai Darusalam.juga sudah
diterjemaahkan kedalam berbagai bahasa, bahkan dilakukan penjagaan
penggunaannya oleh kalangan muslimin di Amerika Serikat.
C. PERKEMBANGAN
Tak
mengherankan kalau metode iqro berkembang pesat. Sampai pada tahun 2007 tercatat
30 ribu TKA/ TPA. Dengan santri mencapai 6 juta lebih menerapkan metode ini.
Bulan Juli tahun 1995 Presiden Soeharto mewisuda ribuan santri
TKA/TPA. Wakil persiden juga melakukan hal yang serupa di Yogya dalam berbagai
even misalnya MTQ juga acap menampilkan santri TKA yang mendemonstrasikan
kemampuan mereka membaca Al-Qur’an.
Metode
Iqro memang sudah diakui dan dimanfaatkan banyak orang. Pemerintah sendiri juga
telah menganugrahkan penghargaan kepada K.H. As’ad Humam atas hasil
karyanya ini. Tahun 1991 Mentri Agama RI (waktu H Munawir Sjadzali MA.
Menjadikan TKA /TPA yang didiriakn K.H. As’ad Humam di kampung Selokraman
Kotagede Yogya sebagai balaii litbang LPTQ Nasional, yang berfungsi sebagai
Balai Latihan dan pengembangan dan lembaga pengembangan Tilawatil Qur’an.
Dari
waktu kewaktu metode Iqro semakin memasyarakat. Bukan saja masyarakat sekitar
yang memanfaatkannya, tetapi merembet masyarakat pelosok di DIY, berbagai
daerah di luar YID, bahkan akhirnya merembet ke seluruh Indonesia . Yang
mempermudah persebaran metode ini antara lain karena keihklasan K.H. As’ad
Humam dan para anak buahnya di sekretariat Team Tadarus AMM Kota Gede, yang
merupakan markas dan cikal bakal TKA/TPA sebagai realisasi pengajaran metode
Iqro terhadap masyarakat yang datang dan ingin memanfaatkan metode ini.
D. KARAKTERISTIK
Metode
Iqro’ terdiri dari 6 jilid dengan variasi warna cover yang memikat perhatian
anak TK Al-Qur’an. Selain itu, didalam masing-masing jilid dari buku panduan
Iqro’ ini sudah dilengkapi dengan bagaimana cara membaca dan petunjuk
mengajarkan kepada santri.
1. Bacaan
langsung.
2. CBSA
(Cara Belajar Siswa Aktif)
3. Prifat
4. Modul
5. Asistensi
6. Praktis
7. Sistematis
8. Variatif
9. Komunikatif
10. Fleksibel.
Bentuk-bentuk
pengajaran dengan metode Iqro’ antara lain :
1. TK
Al-Qur’an
2. TP
Al-Qur’an
3. Digunakan
pada pengajian anak-anak di masjid/musholla
4. Menjadi
materi dalam kursus baca tulis Al-Qur’an
5. Menjadi
program ekstra kurikuler sekolah
6. Digunakan
di majelis-majelis taklim
Adapun
kelemahan dan kelebihan metode Iqro’ adalah:
Kelebihan:
1. Menggunakan
metode CBSA, jadi bukan guru yang aktif melainkan santri yang dituntut aktif.
2. Dalam
penerapannya menggunakan klasikal (membaca secara bersama) privat, maupun cara
eksistensi (santri yang lebih tinggi jilid-nya dapat menyimak bacaan temannya
yang berjilid rendah).
3. Komunikatif
artinya jika santri mampu membaca dengan baik dan benar guru dapat memberikan
sanjungan, perhatian dan peng-hargaan.
4. Bila
ada santri yang sama tingkat pelajaran-nya, boleh dengan sistem tadarrus,
secara bergilir membaca sekitar dua baris sedang lainnya menyimak.
5. Bukunya
mudah di dapat di toko-toko.
Kekurangan
1. Bacaan-bacaan
tajwid tak dikenalkan sejak dini.
2. Tak ada
media belajar
3. Tak
dianjurkan menggunakan irama murottal.
E.
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
Setiap
metode pembelajaran yang digunakan tentu memiliki metode tersendiri, namun
secara umum metode pelaksanaan pembelajran untuk membuka pembelajran itu sama,
seperti pemasangan niat, berdoa, berwudhu dan lain-lain, namun dalam kegiatan
intinya yang memilki teknik-teknik atau langkah-langkah masing-masing yang
berbeda setiap metode pembelajaran.
Adapun
proses pelaksanaan pembelajaran metode ini berlangusng melalui tahap-tahap
sebagai berikut:
1. Ath Thoriqah bil Muhaakah, yaitu
ustadz/ustadzah memberikan contoh bacaan yang benar dan santri menirukannya.
2. Ath Thoriqah bil Musyaafahah, yaitu
santri melihat gerak-gerik bibir ustadz/uztadzah dan demikian pula sebaliknya
ustadz/ustadzah melihat gerak gerik mulut santri untuk mengajarkan makhorijul
huruf serta menhindari kesalahan dalam pelafalan huruf, atau untuk melihat
apakah santri sudah tepat dalam melafalkannya atau belumAth Thoriqoh Bil
Kalaamish Shoriih, yaitu ustadz/ustadzah harusmenggunakan ucapan yang jelas dan
komunikatif
3. Ath
thriqah bis Sual Limaqoo Shidit Ta’limi, yaitu ustadz/ustadzah
mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan santri menjawab atau ustadz/ ustadzah
menunjuk bagian-bagian huruf tertntu dan santri membacanya